Minggu, 23 September 2012

PERANGKAT OUTPUT/OUTPUT DEVICE



 Monitor
            Monitor adalah output devices yang berfungsi menampilkan data berupa gambar. Tipe-tipe monitor dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

  • Color Graphic Adapter (GGA) adalah tipe monitor IBM yang mempunyai kualitas resolusi rendah karena hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis

  • Enhanced Graphic Adapter (EGA) adalah tipe monitor yang tingkatnya diatas CGA dan mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.

  • Enhanced Professional Graphic Adapter (EPGA) adalah monitor yang mampu menampilkan 256 warna pada mode grafis. Monitor ini disebut sebagai monitor PEGA atau PGA.

  • Visual Graphic Adapter (VGA) adalah tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunyai jutan warn. Mode grafisnya tampak lebih nyata di mata manusia

  • Liquid Crystal Display (LCD) dikenal sebagai monitor flat atau layar datar dengan resolusi rendah, yang mempunyai kemampuan menampilkan jutaan warna. LCD menggunakan persenyawaan cair yang mempunyai struktur molekul polar dan diapit oleh dua elektrode yang transparan


            Menurut bentuknya monitor dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1.         Monitor CRT (Cathode Rau Tube)
            Ciri yang paling mudah dilihat dari Monitor CRT ini adalah menggunakan layar cembung. CRT menggunakan elektron yang ditembakan ke layar sehingga proses pewarnaan ini menjadi satu gambar.
2          Monitor Flat
            ciri dari monitor layar datar atau plasma adalah layarnya saja yang datar. Flat Monitor ini mencangkup beberapa teknologi yang sedang berkembang memberikan tampilan video yang lebih ringan dan langsing dari televisi tradisional dan tampilan video menggunakan tabung sinar kathoda, biasanya ketebalan lebiih kecil dari 10 cm (4 inci).
3.         Monitor LCD (Liquid Crystal Display)
            Bentuk monitor ini sangat berbeda dibandingkan pendahulunya, yaitu sangat tipis karena media tampilannya menggunakan kristal cair. pada LCD berwarna semacam  monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya

            Saat ini keberadaan monitor CRT mulai tergantikan dengan LCD. LCD bekerja dengan prinsip yang sama sekali berbeda dengan monitor CRT. Perbedaannya terletak pada cara cahaya layar dihasilkan. Bila monitor CRT menggunakan fosfor yang berpendar, teknologi LCD menggunakan kristal cair untuk menjebak cahaya masuk didalamnya sehingga menyala. Secara sederhana kristal cair diletakan sedemikian rupa sehingga hanya cahaya tertentu yang mampu melewatinya. Arus listrik yang dilewatkan pada kristal tersebut akan membuat cahaya terjebak di antara kristal dan menghasilkan gambar yang bisa dilihat dengan mata manusia. Oleh karenany, monitor LCD tidak mengenal refresh rate sebagaimana layar CRT, tetai ada istilah response time, yakni waktu yang diperlukan oleh kristal untuk berada pada keadaan on atau off. Biasanya diukur dalam satuan melidetik.
(sumber : Buku Pintar Komputer dari Nol Hingga Mahir)

Prinsip kerja MONITOR

Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.

Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.

Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.

Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya Belia dapat nonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi atawa monitor.

Pada masa awal-awal kelahira nteknologi televisi, para ilmuwan yang merancang televisi dan tabung gambar menemui hambatan teknis. Seperti yang Belia tahu, TV zaman baheula belumlah sekeren dan secanggih sekarang, eh maksudnya belum mampu menampilkan detail gambar seperti sekarang.

Dulu, lapisan yang berpendar dalam tabung gambar kualitasnya nggak sebaik sekarang. Jadi kualitas pixel yang dihasilkan juga tidak seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan perkembangan teknologi komputer yang membutuhkan kualitas TV dan monitor tabung yang lebih baik, untungnya kualitas lapisan berpendar dalam tabung monitor telah lebih baik.

Hasilnya diperoleh tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih tinggi. Wajar aja, soalnya komputer banyak berurusan dengan text, dan itu membutuhkan detil gambar yang tinggi.

Sayangnya, teknologi monitor dengan tabung CRT ini ditengarai memiliki banyak pengaruh buruk bagi kesehatan penggunanya. Sejumlah riset mengindikasikan bahwa ekspos berlebihan monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan. Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar elektron pada tabung gambar monitor atau televisi tabung.

Tapi manusia menemukan teknologi baru yang siap menggantikan tabung gambar sebagai alat tampilan visual. Yaitu teknologi LCD (Liquid Crystal Display), yang memungkinkan perampingan dimensi dan pemangkasan bobot peranti display monitor. Selain itu, teknologi yang satu ini disebut-sebut akrab bagi kesehatan penggunanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar