Monitor
Monitor
adalah output devices yang berfungsi menampilkan data berupa gambar. Tipe-tipe
monitor dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
- Color Graphic Adapter (GGA) adalah tipe monitor IBM yang mempunyai kualitas resolusi rendah karena hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis
- Enhanced Graphic Adapter (EGA) adalah tipe monitor yang tingkatnya diatas CGA dan mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
- Enhanced Professional Graphic Adapter (EPGA) adalah monitor yang mampu menampilkan 256 warna pada mode grafis. Monitor ini disebut sebagai monitor PEGA atau PGA.
- Visual Graphic Adapter (VGA) adalah tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunyai jutan warn. Mode grafisnya tampak lebih nyata di mata manusia
- Liquid Crystal Display (LCD) dikenal sebagai monitor flat atau layar datar dengan resolusi rendah, yang mempunyai kemampuan menampilkan jutaan warna. LCD menggunakan persenyawaan cair yang mempunyai struktur molekul polar dan diapit oleh dua elektrode yang transparan
Menurut bentuknya monitor
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Monitor CRT (Cathode Rau
Tube)
Ciri yang paling mudah
dilihat dari Monitor CRT ini adalah menggunakan layar cembung. CRT menggunakan
elektron yang ditembakan ke layar sehingga proses pewarnaan ini menjadi satu
gambar.
2 Monitor Flat
ciri dari monitor layar
datar atau plasma adalah layarnya saja yang datar. Flat Monitor ini mencangkup
beberapa teknologi yang sedang berkembang memberikan tampilan video yang lebih
ringan dan langsing dari televisi tradisional dan tampilan video menggunakan
tabung sinar kathoda, biasanya ketebalan lebiih kecil dari 10 cm (4 inci).
3. Monitor LCD (Liquid Crystal
Display)
Bentuk monitor ini sangat
berbeda dibandingkan pendahulunya, yaitu sangat tipis karena media tampilannya
menggunakan kristal cair. pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya
(pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya
Saat ini keberadaan
monitor CRT mulai tergantikan dengan LCD. LCD bekerja dengan prinsip yang sama
sekali berbeda dengan monitor CRT. Perbedaannya terletak pada cara cahaya layar
dihasilkan. Bila monitor CRT menggunakan fosfor yang berpendar, teknologi LCD
menggunakan kristal cair untuk menjebak cahaya masuk didalamnya sehingga
menyala. Secara sederhana kristal cair diletakan sedemikian rupa sehingga hanya
cahaya tertentu yang mampu melewatinya. Arus listrik yang dilewatkan pada
kristal tersebut akan membuat cahaya terjebak di antara kristal dan
menghasilkan gambar yang bisa dilihat dengan mata manusia. Oleh karenany,
monitor LCD tidak mengenal refresh rate sebagaimana layar CRT, tetai ada
istilah response time, yakni waktu yang diperlukan oleh kristal untuk berada
pada keadaan on atau off. Biasanya diukur dalam satuan melidetik.
(sumber : Buku Pintar Komputer dari Nol Hingga Mahir)
Prinsip
kerja MONITOR
Prinsip kerja monitor
konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip kerja
televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar
menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang
memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati
serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian
tertentu dari tabung bagian dalam.
Begitu sinar tersebut
sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan
berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.
Setiap tempat tertentu
mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut,
terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar
dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah
gambar.
Teorinya, untuk
membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri
ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya
sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua
garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung,
sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk
menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya Belia dapat nonton objek yang
seolah-olah bergerak di layar televisi atawa monitor.
Pada masa awal-awal
kelahira nteknologi televisi, para ilmuwan yang merancang televisi dan tabung
gambar menemui hambatan teknis. Seperti yang Belia tahu, TV zaman baheula
belumlah sekeren dan secanggih sekarang, eh maksudnya belum mampu menampilkan
detail gambar seperti sekarang.
Dulu, lapisan yang
berpendar dalam tabung gambar kualitasnya nggak sebaik sekarang. Jadi kualitas
pixel yang dihasilkan juga tidak seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan
perkembangan teknologi komputer yang membutuhkan kualitas TV dan monitor tabung
yang lebih baik, untungnya kualitas lapisan berpendar dalam tabung monitor
telah lebih baik.
Hasilnya diperoleh
tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih tinggi.
Wajar aja, soalnya komputer banyak berurusan dengan text, dan itu membutuhkan
detil gambar yang tinggi.
Sayangnya, teknologi
monitor dengan tabung CRT ini ditengarai memiliki banyak pengaruh buruk bagi
kesehatan penggunanya. Sejumlah riset mengindikasikan bahwa ekspos berlebihan
monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan. Hal ini disebabkan
oleh radiasi sinar elektron pada tabung gambar monitor atau televisi tabung.
Tapi manusia menemukan
teknologi baru yang siap menggantikan tabung gambar sebagai alat tampilan
visual. Yaitu teknologi LCD (Liquid Crystal Display), yang memungkinkan perampingan
dimensi dan pemangkasan bobot peranti display monitor. Selain itu, teknologi
yang satu ini disebut-sebut akrab bagi kesehatan penggunanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar